Sapaan bagian 1

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yg tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR Ahmad).

Sahabatku,
Bersyukur itu harus mencakup tiga hal yaitu:
>1. i’tiqad (hati/keyakinan) bahwa segalanya terjadi atas izin & kuasa Alloh,

>2. lisan berucap hamdalah,
>3. bil arkan (perbuatan) dimana segala yang terjadi dimanfaatkan dalam bentuk penghambaan kpd-NYA.

Kita perlu berlatih untuk benar-benar menjadi hamba yang bersyukur. Umar bin Khathab ra. berdoa, “Ya Alloh masukkanlah aku ke dalam golongan yg sedikit” (yakni golongan hamba yang bersyukur).

Barang siapa yg tidak mensyukuri yg sedikit, maka ia tdk akan mampu mensyukuri sesuatu yg banyak

Guzindo

Sapaan bagian 2

Hati benar-benar menentukan keselamatan kita, bahkan Allah swt menyatakan bahwa nanti di akhirat tidak berguna harta & keturunan itu kecuali mereka yang memiliki hati yang selamat (qalbun salim).

Hati yang selamat dari iri, hasad, angkuh, sombong, tidak care, tak menerima petunjuk/nasihat (hati yang keras), penuh kebencian, dendam, amarah, sesal, pesimis (hati yang mati), dsb.

Hati menjadi pemimpin diri kita sehingga Rasulullah saw menyatakan bahwa dia itu segumpal darah yang bila ia baik (shalahat), maka baiklah seluruh jasadnya (amal).

Ya Alloh,
Berikan kepada kami hati yang lunak dalam menerima hidayah-MU. Mudahkan hati kami untuk memahami
segala ayat-ayat-MU.

Sapaan bagian 11

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Setiap kita memiliki orgtua. Semua kita sangat bersyukur atas orgtua kita. Kehadiran para orgtua memberikan pengaruh thd perjalanan kita, bahkan keadaan kita saat ini adalah hasil jerih payah mereka.

Saat kita berdoa, sebutlah ber-ulang2 nama2 mereka. Benamkan dalam sanubari akan apa yang telah mereka berikan pada kita disertai doa kita untuk mereka. Ya, sebut namanya satu demi satu; ayah kita, ibu kita, mertua kita, kakek atau nenek kita, uwa, paman, tante, guru kita, ya semuanya…

Apa yang kamu lakukan pada orangtuamu, itulah yang akan kamu dapatkan dari anak-anakmu (al-hadits).

Semoga kita menjadi anak yang tetap membuat orangtua kita diampuni dan disayangi Allah swt.

Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin…

Sapaan bagian 10

Mengenal musuh abadi kita adalah sesuatu yang penting. Syetan tuh musuh kita. Nah, benarkah kita telah termasuk musuhnya, atau malah sebenarnya kita telah menjadi temannya?

Ini dia penjelasan syetan sewaktu berdialog dengan Nabi Muhammad saw. dlm kitab Tanbihul Ghafilin

Musuh syetan:
1. Para Rasul
2. Pemimpin yang adil
3. Orang kaya yang rendah hati
4. Pedagang yang jujur dan amanah
5. Orang ‘alim yang shalat dengan khusyuk
6. Orang mukmin yang memberi nasehat
7. Orang mukmin yang penuh kasih sayang kepada apa dan siapun
8. Orang yang cepat bertaubat
9. Orang yang menjauhi perbuatan yang haram
10. Orang mukmin yang selalu dalam keadaan suci
11. Orang mukmin yang mudah bershadaqah
12. Orang mukmin yang baik budi dan akhlaknya
13. Orang mukmin yang bermanfaat
14. Orang yang hafal al-Quran
15. Orang yang berdiri (shalat) di waktu malam saat orang-orang tidur

Teman syetan:
1. Hakim yang tidak adil
2. Orang kaya yang sombong
3. Pedagang yang khianat atau curang
4. Orang yang suka mabuk
5. Orang yang memutuskan tali kekerabatan
6. Pemilik harta riba
7. Pemakan harta anak yatim
8. Orang yang lengah mengerjakan shalat
9. Orang yang enggan memberi zakat
10. Orang yang selalu ber-angan-angan.

Semoga menjadi pengetahuan yang membangun kebaikan di sisa hidup kita.

. أَمِِيْـن يَـا رَبَّ العَــالَمِينَْ

Sapaan bagian 9

بِسْــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Mungkinkah Alloh mengabulkan permohonan yang buruk (doa buruk), misalnya kita mendoakan “celaka” bg seseorg yg pernah nyakiti kita. Jawabannya: TIDAK mungkin! Ya, tdk mungkin Alloh “dhalim”. Tdk mungkin Alloh mencelakai makhluk-NYA. Itu bertentangan dg nama-NYA yg Ar-Rahman Ar-Rahiim.

Jadi, saat kita “sakit hati” karna didhalimi seseorg, tetaplah ucapkan kalimat yang menyelamatkan (qaaluu salaama; Al-Furqan:63). Dan yg harus dikritisi saat “doa buruk” itu keluar dari mulut kita adalah eta kalimat tuh berdoanya pada siapa da Alloh mah pasti tidak akan melakukannya (mengabulkannya). Jangan-jangan “doa buruk” itu permohonan kita atas hawa nafsu kita…

Yah, mudah-mudahan lisan kita semakin bisa dikendalikan. Nafsu kita lebih teredam. Sehingga pada gilirannya hanya kalimat-kalimat yang membuat keselamatan saja yang keluar tuh.

. أَمِِيْـن يَـا رَبَّ العَــالَمِينَْ

Sapaan bagian 8

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Harta dan anak adalah dua hal yg dibela di dunia ini. Keduanya mbuat hidup brgairah. Sesak dada bisa hilang saat keduanya terpenuhi. Bahkan ada yang ketenangan hidupnya sangat tergantung kepdaa keduanya seolah hanya itulah yang membuat kebahagiaan hidup. Namun, setelah keduanya ada benarkah kebahagiaan dimiliki? Benarkah keduanya menjamin kebahagiaan? Jawabannya dapat dipastikan: “TIDAK”. Jadi, ya bergantung pada harta dan anak, apakah keduanya telah dlm kontek kesolehan? Harta yang soleh. Anak yang soleh. Kita bisa menatap di kehidupan, betapa harta malah membuat perselisihan. Kita juga cukup sedih, tidak sedikit anak yang melah membuat orang tuanya menderita karna perangai buruknya kepada orang tuanya.

Ya Alloh,
Andugrahkan harta dan anak yang membuat kami selamat di dunia dan di akhirat.

Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin…

Cara Belajar Menghafal Quran

بِسْــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti
kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman
ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita
bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya
tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang
tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga
Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin,
hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.
Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat
manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam
(mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan
niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-
Quran.
Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa
teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai.
Beberapa di antaranya:
>lkhlaskan niat dan bersabar
>Jangan lupa baca basmillah dulu
>Berdoa kepada Allah swt
>Bersih dari hadas kecil dan besar
>Sebaiknya menghadap kiblat
>Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup
aurat
>Jangan banyak berkata dan ketawa ketika
membaca dan menghafal
>Memberikan perhatian sepenuhnya
>Jangan membaca ketika mengantuk atau
menguap
>Berhenti membaca ketika ingin buang angin >Salat dua rakaat sebelum memulai

SEBELUM MENGHAFAL
1.Mempunyai azam dan minat untuk menghafal
2.Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal
3.Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal
4.Berada dalam keadaan tenang
5.Tenangkan pikiran sebelum menghafal
6.Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan
jenis mushaf lain
7.Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum
mulai menghafal

TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL
A. Teknik “Chunking” (potongan-potongan)
>Mengelompokan ayat yang panjang dalam
beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti
arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama
mereka
>Mengelompokan awal surat pada beberapa
bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai
>Mengelompokan surat dalam beberapa bagian,
contohnya mengikut pertukaran cerita
>Mengelompokan juz kepada beberapa bagian
mengikut surah, hizib, rubu’, cerita dan sebagainya
>Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz
dan sebagainya

B. Teknik Mengulang
>Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-
kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya
>Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang
kali (10 atau lebih)
>sebelum berpindah ke ayat seterusnya
>Selepas menghafal setiap setengah halaman,
harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan
bagian yang setengah halaman lagi
>Sebelum menghafal bagian Al-Qur’an seterusnya,
harus diulang bagian yang sebelumnya.

C. Teknik Menghafal Dengan Teman
>Pilih seorang teman yang sama-sama berminat
>Orang pertama membaca dan disimak oleh orang
kedua
>Orang kedua membaca dan disimak oleh orang
pertarna
>Saling menyebut ayat antara satu sama lain

E. Teknik Mendengar Kaset/CD
>Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh
Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah
tertentu
>Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-
ayat yang ingin dihafal beberapa kali
>Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan
qari tersebut sehingga terpahat di pikiran
>Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara
dan gaya qari tersebut
>Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran
dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-
lagu kerana akan mengganggu penghafalan

F. Teknik Merekam
>Rekam bacaan kita di dalam kaset dan
dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan
hafalan yang betul
>Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau
guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak
tersebut
>Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali
rekaman tersebut beberapa kali hingga
menghafalnya

G. Teknik Menulis
>Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian
cek lagi dengan mushaf.
>Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau
setiap rubu’, atau setiap juz, atau setiap surah
dalam sehelai kertas.

MEMELIHARA HAFALAN
1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat
hati
2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa
seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam
perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi
3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya,
selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya
4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya
pada waktu malam
5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau
ngantuk
6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih
(eramuslim)

Semoga Bermanfaat

. أَمِِيْـن يَـا رَبَّ العَــالَمِينَْ

Sapaan bagian 7

Sahabatku,
Kita bertebaran di muka bumi, insyaAlloh dalam rangka memakmurkan bumi sebagai ciri bahwa kita manusia dan melaksanakan tujuan diciptakannya kita (manusia). Tentu bertebarannya kita hanya bertujuan untuk meluaskan kesejahteraan dan keharmonisan kehidupan.

Dari Abu Malik, Rasulullah saw bersabda: “Setiap orang pergi pada pagi hari lalu dia akan mempertaruhkan dirinya, baik yang. akan membinasakan atau menyelamatkan dirinya” (Hadits Riwayat Muslim).

Semoga kita tetap terjaga untuk bertebaran di muka bumi ini dengan hanya melakukan hal-hal yang baik saja sehingga Alloh ridoi kita.

. أَمِِيْـن يَـا رَبَّ العَــالَمِينَْ

Sapaan bagian 6

بِسْــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berapa lama kita solat? Jawabannya adalah 24 jam, artinya ritual solat ditegakkan dalam kehidupan. Segala gerakan & bacaan solat dibuktikan dalam kehidupan.

Seorg yang sudah solat, tidak akan bersedih hati berkepanjangan, tidak akan pesimis, tidak akan sombong/angkuh karna ia telah menyebut “Allohuakbar” ketika solat. Ia akan merendah karena kalimat tsb. Org yg solat selalu menyandarkan aktivitasnya lillahita’ala karna telah membaca “basmalah”. Juga seorang yang sudah solat tidak mengharapkan pujian, penghargaan berlebih karna ia telah mengucapkan “Alhamdulillahiraobbil ‘aalamiin”. Dan masih banyak lagi yang harus kita buktikan dari bacaan-bacaan solat kita, sampai pada akhirnya kita selamatkan apa & siapapun karna telah mengucapkan “Assalaamu’alaikum wr.wb.” Di akhir solat kita.

“Dan dirikanlah (aktualisasikanlah) solat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan dair pada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (Q.S. Huud: 114).

Semoga bermanfaat

Sapaan bagian 5

بِسْــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Alloh swt menguji kita dengan perintah & larangan-NYA. Melalui kedua ujian itu, apatah kita mau taat kepada-NYA atau “sedikit” berkeberatan. Keberatan melaksanakan perintah-NYA. “Memalingkan” muka untuk menghindari yang dilarang-NYA.

Mentaati perintah mah mungkin rada gampang karna Alloh sering memberi “rukhshah” (keringanan) dalam melaksanakannya. Ibadah haji tuh wajib, tapi itu untuk yang “istitha’ah” (mampu). Shaum juga wajib, tapi kalo sakitnya tidak bisa diobatin ya bayar fidyah saja. Solat juga ada rukhshah untuk yang “musafir” (bepergian), boleh jama’ qashar. Kecuali syahadat, ini mah tidak ada rukhshahnya.

Nah, menghindari yang dilarang Alloh, inilah yang berat. Menjaga pandangan, menjaga kehormatan, tidak maksiat, hindari dosa, tidak ghibah (membicarakan orang lain), tidak berzina, tidak iri, tidak sombong, hindari narkoba, hindari yang haram, dan sebagainya.

Yah, semoga kita makin benar dalam memilah prilaku kita di sisa hidup ini.

. أَمِِيْـن يَـا رَبَّ العَــالَمِينَْ

Sapaan bagian 4

Jaman kiwari mah, informasi teh berlimpah tapi kadang membingungkan atau bahkan malah membuat kita resah. Padahal, sifat ilmu itu kan kian membuat hidup mudah & hati jadi tentram.

Pantesan Alloh memerintahkan kepada kita untuk berlindung dari segala kejahatan makhluk (simak Q.S. Al-Falaq).

Mudah-mudahan kita tetap dilindungi Alloh dari segala bentuk penyesatan-pnyesatan (bid’ah²) yang jelas-jelas malah membuat kita sia-sia dalam beramal & celaka di akhirat nanti.